Dari Kintamani, Gunung Batur terlihat kering tandus. Warnanya kecoklatan dengan hamparan hitam pada beberapa bagian. Ketandusan itu merupakan bagian dari letusan dahsyatnya yang menyisakan hasil endapan lahar yang membentuk batu karang dan lautan pasir. Batur merupakan salah satu dua dari dua gunung berapi aktif di Bali. Gunung berapi satunya, Gunung Agung, masih berada pada satu jajaran lurus dengan Batur. Namun berada pada dua kabupaten yang berbeda. Batur di Kabupaten Bangli, sementara Agung di Kabupaten Karang Asem. Keduanya terpisah jarak sekitar 80 kilometer. Untuk mendaki Batur, sebenarnya ada empat jalur yang bisa dipilih.
Tetapi kebanyakan memulainya dari Pura Jati, salah satu pura terbesar di kawasan ini. Titik pendakian ini masuk dalam wilayah Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jaraknya sekitar 78 kilometer dari Kota Denpasar, ibukota Bali.
Begitu memasuki kawasan Pura Jati, akan terlihat kantor Pos Pelayanan Pendakian Gunung Batur yang juga kantor The Association of Mt Batur Trekking Guide. Di sini para guide pendakian banyak berkumpul.Kebanyakan orang mendaki Batur pada dinihari, sekitar pukul 03.00 Wib. Setelah mendaki sekitar dua jam, selanjutnya akan menunggu matahari terbit di puncak gunung. Rata-rata 50 orang setiap harinya berkumpul di puncak untuk mengikuti ritual menunggu sunrise itu. Akhir pekan, justru lebih ramai lagi.
Jalur Pendakian
Jalur pendakian sebenarnya tidak begitu membingungkan. Pedoman adalah jalan yang relatif lebih besar. Beberapa percabangan jalan umumnya merupakan jalur menuju perkampungan maupun pertanian warga. Namun tantangan sebenarnya, adalah lintasan yang terdiri dari pasir dan bebatuan. Batu-batu itu merupakan endapan lahar gunung yang telah membeku.Mendaki pada pagi, sekitar pukul 09.00 Wib, panas sudah menyengat kepala. Topi dan kacamata hitam sangat membantu mengatasi terik matahari. Terkadang hembusan angin juga membawa serta debu yang kadang berputar membentuk seperti angin puyuh. Berputar sebentar lantas berpendar. Hilang.
Kalau pun tidak membawa minuman, sekitar 10 menit dari titik pendakian, dapat ditemukan sebuah warung. Setengah jam perjalanan lagi dari warung ini, akan ditemukan satu warung lainnya. Beragam minuman dan makanan ringan tersedia. Tetapi harga memang di atas rata-rata.
Seusai melewati warung kedua, tidak akan ada lagi pepohonan penahan panas. Hanya semak perdu dan sesekali pohon pinus setinggi dua meter yang berdiri tunggal. Berteduh di sini sebentar memang sangat disarankan. Untuk sekedar melepas lelah. Ambil kamera dan bidik keindahan Danau Batur dari ketinggian.
Danau menjadi demikian indah dengan komposisi Gunung Abang di belakangnya. Namun, kabut tipis sering kali menghalangi kejernihan pandangan ke arah danau. Usai istirahat sebenar
Tanjakan yang miring serta lintasan yang berpasir, memang cukup berat untuk dilewati. Tetapi berjalan perlahan dengan tetap berhati-hati, akan membawa kita ke pinggangan gunung. Dengan stamina yang normal, pinggangan gunung ini dapat ditempuh sekitar satu setengah jam saja dari titik pendakian.
Kawah
Pinggangan gunung ini merupakan tempat yang relatif datar. Ada tiga warung yang bisa didatangi untuk sekedar mengaso. Di sekitar pinggangan ini, dapat terlihat kawah Batur dengan diameter sekitar 400 meter. Kedalamannya tak kurang dari 100 meter. Turun melalui jalur curam ke dalam kawah, dapat ditemukan sumber air panas dan cekungan air tawar.
Dinding-dinding puncak cukup memikat. Paduan beragam warna yang akhirnya membentuk warna kehitaman. Dari sini dapat terlihat ada dua puncak. Di sebelah timur merupakan puncak sebenarnya yang ditandai dengan sebuah tiang kayu dengan bendera di ujungnya. Sementara di sebelah barat merupakan puncak satu lagi.
Mendaki ke puncak, jalanan menjadi lebih terjal. Kemiringan mencapai 70 derajat lebih. Pasir menjadi lebih dominan. Puncak itu sendiri berupa dataran seluas sekitar 10 meter persegi. Di bagian tertinggi, terpancang tiang bendera. Satu pura keluarga yang berupa tumpukan bebatuan, terlihat di sekitarnya.
Berdiri di puncak, mata dapat memandang luas. Di selatan merupakan kawasan Kintamani. Di sebelah timur terlihat Danau Batur, terus di belakangnya Gunung Abang dan Gunung Agung. Ketiganya membentuk titik paralel dari yang terendah, hingga tertinggi, yakni Gunung Batur yang terendah dengan ketinggian 1.771 meter dari permukaan laut (mdpl), kemudian Gunung Abang di ketinggian 2.152 mdpl, serta Gunung Agung yang berada pada ketinggian 3.142 mdpl, gunung tertinggi di Bali
2 komentar:
keren keren brow... maju trus, ditunggu kabar buat pendakian mount everestnya... hahahaha
teimkasih infoy mas brow :D
Posting Komentar